BORED PILE - Civil Engineering

Jumat, 18 Oktober 2019

BORED PILE



            Pondasi bored pile termasuk kategori pondasi dalam dengan desain tabung yang berfungsi meneruskan beban bangunan kedalam lapisan tanah keras bila level tanah dipermukaan atas tidak cukup untuk menahan beban bangunan secara keseluruhan,sehingga diperlukan daya dukung tambahan.Fungsinya sama dengan pondasi dalam lainya seperti pancang.Perbedaanya terletak pada cara pengerjaanya.Pengerjaan bored pile dimulai dengan pelubangan tanah dahulu sampai kedalaman yang dibutuhkan,kemudian pemasangan tulangan besi yang dilanjutkan dengan pengecoran beton.
            Jenis Jenis Pondasi Bor
1.       Bore Pile mini crane
Dengan alat bore pile mesin ini bisa dilaksanakan pengeboran dengan pilihan diameter 30 cm,40 cm,50 cm ,60 cm hingga 80 cm.Metode bor pile menggunakan sistem wet boring (bor basah),dibutuhkan air yang cukup untuk mendukung kelancaran pelaksanaan pekerjaan sehingga sumber air harus diperhatikan jika menggunakan alat bor pile ini.

2.       Bore Pile Gawangan
alat bor pile ini memiliki sistem kerja yang mirip dengan bor pile  mini crane,perbedaan hanya pada desain sasis dan tiang tempat gearbox,kemudian juga diperlukan tambang pada kanan dan kiri alat yang dikaitkan ketempat lain agar menjaga keseimbangan alat selama pengeboran.

3.       Bore Pile Manual / Strauss Pile
Alat strauss pile ini menggunakan tenaga manual untuk memutar mata bornya,menggunakan metode bor pile kering (dry boring).Alat bor pile manual yang simpel ,ringkas dan mudah dioperasikan serta  tidak bising  saat pengerjaan menjadikan cara ini banyak digunakan diberbagai proyek seperti perumahan ,pabrik ,gudang,pagar dll.kekuranganya terbatasnya pilihan diameter yakni hanya 20 cm,25 cm ,30 cm dan 40 cm.tentu saja karena ini berhubungan dengan tenaga penggeraknya yang hanya tenaga manusia.Jadi cara ini kebanyakan digunakan untuk bangunan yang tidak begitu berat.


Metode Pekerjaan Bore Pile

            Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pekerjaan Bore Pile :
a.       Jenis Tanah
Jenis tanah sangat berpengaruh terhadap kecepatan dalam pengeboran. Jika tipe tanah pada lokasi yang berpasir atau tanah basah maka akan sangat mudah longsor sehingga sangat sulit dalam proses pengangkatan mata bor setelah pengeboran. Salah sedikit bisa mengakibatkan kelongsoran pada lubang yang telah dibuat.

b.       Level Muka Air Tanah
Level muka air tanah sangat menentukan tekanan terhadap mata bor dan dinding sumuran. Jika level air tanah sangat dangkal maka sumuran yang dibuat akan sering mengalami kebanjiran yang akan berakibat sumuran akan mudah longsor dan mata bor sulit menekan akibat tekanan air menuju arah keatas.

c.       Kondisi Area Pengeboran
Untuk area yang tergenang air, sangat tidak disarankan untuk menggunakan pondasi sistem bore pile. Hal tersebut diakibatkan karena berpengaruh terhadap faktor air semen pondasi bore pile. Penempatan mesin bor juga sangat sulit pada posisi genangan.

            Proses Pelaksanaan Pengeboran:
1.       Pekerjaan Persiapan
a.       Marking dan penomeran pengeboran
b.      Pembuatan bak penampungan yang berfungsi sebagai tepat penyimpanan sementara air buangan dan tempat pencampuran air dengan tanah liat sebagai media pembantu dalam proses pengeboran.
c.       Pompa air kotor.
d.      Material pendukung (tanah liat dan beton readymix).
e.       Perakitan tulangan baja. 

2.       Pengeboran
            Berdasarkan kondisi tanah, system pengeboran basah diusulkan untuk pekerjaan pengeboran dalam proyek ini. Air digunakan untuk menghancurkan material tanah dan mengurangi gesekan dalam lubang.
Langkah – langkah pengeboran dijelaskan sebagai berikut :

a.       Pekerjaan Pengeboran
Pengeboran menggunakan cross drill dibantu dengan semprotan air (air berlumpur) yang mengalir   melalui lubang batang yang difungsikan untuk menghancurkan tanah sehingga tanah dapat diangkut keluar lubang.
             Pembersihan tahap pertama dilakukan dengan penyemprotan air selama±10 menit setelah kedalaman perencanaan tercapai.
            Untuk memastikan kondisi lubang telah bersih digunakan bor spiral yang berfungsi untuk membawa dan memotong tanah sisa yang tidak dibawa oleh air. Dengan system ini, diharapkan bahwa semua sisa pengeboran bias terangkat. Tahap ini adalah langkah terakhir dari pengeboran.
b.       Pekerjaan Pasangan
1.       Pemasangan pipa trime sesuai dengan kedalaman lubang yang dibor.
2.       Pasang baja tulangan yang dirakit.
3.       Pembersihan akhir dengan menyemprotkan air bertekanan selama ± 10 menit melalui pipa trime untuk membersihkan lubang dari endapan lumpur.
c.       Pekerjaan Cor
            Sistem pengecoran bore pile setelah pekerjaan pembersihan terakhir dilakukan, mengikuti langkah – langkah sebagai berikut :
1.       Langkah pertama dilakukan dengan kantong plastik yang diisi dengan campuran beton untuk memisahkan campuran beton dari endapan lumpur di dalam pipa trime.
2.       Kantong plastic dimasukkan pada kedalaman 1 meter dari corong trime sampai tenaga pengecoran siap untuk melakukan pengecoran secara konstan.
3.       Setelah tenaga pengecoran siap, campuran beton diisi kedalam lubang pipa sampai kepermukaan saluran dan kemudian tas plastic bias dilepas. Pada saat yang sama, campuran beton yang dimasukkan mendorong air lumpur di luar pipa trime keluar.
4.       Pengecoran dilakukan dengan bantuan vibrator untuk membantu aliran campuran beton kedalam lubang agar tidak ada udara yang terjebak dalam campuran beton.
5.       Jika campuran tidak bias turun lebih jauh, dengan kata lain permukaan campuran beton di dalam lubang bor telah meningkat cukup jauh. Maka pipa trime bias ditarik perlahan-lahan sambil terus menuangkan campuran beton.
6.       Penarikan pipa trime harus dijaga sehingga ujung bawah pipa tetap terendam 1 meter di dalam campuran beton. Pipa trime bias diangkat jika campuran beton telah naik lebih dari 3 meter di bawah pipa trime. Pengecoran dapat dihentikan jika campuran beton sampai kepermukaan lubang (meluap) dan benar-benar bersih dari lumpur atau kotoran lainnya.
7.       Tahap-tahap pengeboran diatas dilanjutkan ke titik-titik pengeboran yang lain sesuai dengan nomor pengeboran yang telah ditentukan.

d.       Pekerjaan Pembersihaan Dan Bobokan Pile Cap
Bak penampungan limbah khusus harus disiapkan untuk bahan lumpur yang dihasilkan dari pengeboran, sehingga tidak menumpuk / membanjiri area kerja dan tidak mengganggu pekerjaan pengeboran berikutnya.
Bahan lumpur kental yang mengisi bak penampungan harus diambil di luar wilayah pengeboran.
Setelah umur beton 7 hari dilanjutkan dengan bobokan  pile cap, sampai level atau batas yang telah ditentukan sesuai dengan hasil uji try mix.


Bagan Metode Pelaksanaan Bore Pile

Keuntungan Pondasi Bored Pile
1.       Pemasangan tidak menimbulkan gangguan suara dan getaran yang membahayakan bangunan sekitarnya.
2.       Mengurangi kebutuhan beton dan tulangan dowel pada pelat penutup tiang (Pile Cap). Kolom  dapat secara langsung diletakan dipuncak bored pile
3.       Kedalaman tiang dapat divariasikan.
4.       Tanah dapat diperiksa dan dicocokan dengan data labolatorium
5.       Diameter tiang memungkinkan dibuat besar, bila perlu ujung bawah tiang dapat dibuat lebih besar guna mempertinggi kapasitas dukungnya
6.       Tidak ada resiko kenaikan muka tanah.
Kerugian Pondasi Bored Pile
1.       Pengecoran bored pile dipengaruhi kondisi cuaca
2.       Pengecoran beton agak sulit bila dipengaruhi air tanah karena mutu beton tidak dapat dikontrol dengan baik
3.       Pengeboran dapat  mengakibatkan gangguan kepadatan, bila tanah berupa pasir atau tanah yang berkerikil
4.       Air yang mengalir ke dalam lubang bor  dapat mengakibatkan gangguan tanah, sehingga mengurangi kapasitas dukung tiang
5.       Akan terjadi tanah runtuh jika tindakan pencegahan tidak dilakukan, maka dipasang temporary casing untuk mencegah terjadinya kelongsoran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar